Holland · photography · travel · visited cities

Photographing Heusden (Belajar Motret Pt. 1)

il_fullxfull-637433632_ljxp
picture taken from www.etsy.com

“In a world and a life that moves so fast, photography just makes the sound go out and it makes you stop and take a pause. Photography calms me.”
– Drew Barrymore

Weekend kemarin saya dan suami berkunjung ke kota Heusden. Tujuan utama kami adalah agar saya bisa sedikit belajar fotografi (baca: motret :p). Cuma sharing knowledge aja sebenernya si dari suami ke saya, karena kebetulan ternyata dia lumayan berpengalaman megang kamera pro (at least daripada saya :p) .

Saya dari dulu memang suka dengan yang namanya fotografi (motret deh hehe, ga enak ngomong fotografi terlalu canggih kesannya :D). Tapi sampe sekarang (well, minggu lalu) belum sempet kesampaian untuk punya kamera pro (DSLR) yang bisa captured scene lebih mantap. Makanya setiap saya beli handphone yang pertama dilihat adalah kualitas kamera nya hehe. Dulu pernah pake Sony Ericsson yang kameranya 8mp (seri C905 kalo ga salah, ini udah keren banget deh jaman dulu hihi). Sekarang saya juga masih setia pake hp keluaran Sony tapi yang seri Xperia Z (Sony-nya udah cerai sama Ericsson ya hehe).

Beberapa waktu lalu saya bilang ke suami kalo saya mau beli kamera DSLR karna saya mau belajar bikin foto yang bagus. Eh ternyata suami ngomong kalo dia (well, his family company si sebenernya) punya kamera DSLR lengkap dengan semua aksesorisnya. Memang kameranya itu tipe lama, tapi masih bagus kalo untuk belajar motret aja. Kamera yang mereka punya adalah Nikon seri D70. Perusahaan beli kamera untuk kepentingan dokumentasi mesin-mesin produksi mereka. Kamera ini dibeli di tahun 2003 (pas seri ini baru aja di-launching). Gila ya! udah lebih dari 10 tahun ternyata. Bahkan suami bilang pas beli mata uang yang dipake masih Gulden hahaha (eh…2003 masih pake Gulden kan ya? seinget saya Euro mulai diperkenalkan per tahun 2002. Tapi bisa juga suami saya yang pelupis hehehe. Anyway).

Kondisi kameranya itu masih bagus loh, mungkin juga karena jarang dipake. Memang untuk pixelnya ga seberapa kalo dibandingkan dengan kamera jaman sekarang (maksimal 6 sekian megapixel – lah kamera di hp saya malahan lebih besar, 20 megapixel), tapi ternyata hasil jepretannya bagus juga kok. Thanks to the (big) lens. Nikon D70 ini di jamannya termasuk salah satu kamera DSLR yang lumayan affordable (dibandingkan dengan kamera pro lainnya yang waktu itu harganya masih selangittt) dengan spesifikasi yang cukup oke. Waktu beli, kameranya itu satu set lengkap beserta lensa 50mm, tele lens, macro lens, flash, dan tripod dari kayu. komplit banget kan! saya hepi dong ngedengernya hehe. Akhirnya punya kesempatan untuk belajar moto beneran deh. Makanya semangat nyari obyek yang masih lumayan gampang untuk difoto hihi.

Oh iya, a glimpse of info about Heusden (I write them in English, who knows maybe someone who doesn’t speak Bahasa would also love to know it :))

Heusden is a fortress town in Heusden Municipality (Gemeente Heusden) located on Bergsche Maas (a canal that was constructed in 1904 to be a branch of the Maas River). The town is surprisingly (for me) a worth-seeing. It has many historic places and nice old buildings.

But don’t get confused with Oudheusden (Old Heusden). They are two different cities, although close to each other (and both in the same Municipality). It’s a bit strange but actually the Old Heusden is the newer one than Heusden (at least from the look). The surrounding in Old Heusden is more modern compare to Heusden. They have built new houses there. While in Heusden, the surrounding is more interesting – more appropriate if they called Heusden as Old Heusden because they look old =). 

keychain disney
foto pertama using Nikon D70 (dari beberapa kali percobaan yang ‘busuk’ hasilnya hahhaha). A bit low on the light, since I took it indoor – and in the evening
orchids
testing foto kedua. kebetulan anggrek di rumah masih pada berbunga. foto diambil siang hari. exposure cahayanya masih kurang bagus, tapi lumayan bisa fokus ke bunganya hehe.

Pada saat kami ke Heusden, cuaca sedang mendung mendayu. Makanya pencahayaan di foto agak kurang dan terlihat gloomy. Sempet hujan rintik tapi Alhamdulillah ga makin deras. Karena memang niat pengen nyoba kamera beserta kelengkapannya, makanya kami tetep jalan terus hehehe. Dan di bawah ini adalah beberapa hasilnya.

Heusden1
first walk from the parking place. I used the default lens, and picked “p” for the photo program for almost all my photos (hubby said that’s a bit better than picking “auto” program :p)
Heusden2
this fort-look building is actually a glass design store.
Heusden3
This is a part of Heusden Stadshaven. Took the photo with the default lens.
Tele1
I used the tele lens to take this picture (almost maximum distance). I am glad that my hands are steady enough to make it less fuzzy 😉
Tele2
I used tele lens as well for this photo. I think I should’ve taken the object a bit closer.
Tele3
I also captured this one with tele lens. I didn’t realise until I saw on the result that the old guy on the boat was smiling =)
Tele4
Also taken with tele lens. Although the exposure was not perfect but I like this one. I didn’t know that I even could see the bird’s feet underwater!
Tele5
the last one taken with tele lens. my focus was on the blue flag in front. this photo also makes me happy, it looks alive =)
50mm2
this photo was taken using 50mm lens. love it!
50mm3
also taken with 50mm lens. hubby said when you use 50mm, you will get a result just like what you see with your eyes.
50mm4
foto ini juga diambil menggunakan lensa 50 mm. yang agak susah dari lensa 50mm adalah jangkauan fotonya yang cukup terbatas. 
50mm5
also taken with 50mm lens. I think the idea was quite good, but maybe if it was taken by a professional the result would be so much better ya :p
Heusden4
yang ini kembali lagi ke default lens. walaupun jangkauannya lebih luas tapi di sini minim cahaya jadi agak susah dapet exposure yang pas (makanya kelihatan lebih gelap).
Heusden5
foto ini sedikit lebih terang, thanks to the green grass that popped out from the dark hehe

Kami ga sempat nyoba lensa makro di Heusden karena sudah keburu hujan juga. Makanya mumpung tadi siang ada sedikit cahaya saya coba-coba aja sendiri motret pake lensa makro hehe. Hasilnya? bisa dilihat di bawah ini. Kebetulan bunga anggrek di rumah masih mekar dengan ceria, jadi bisa deh dijadikan sebagai obyek foto saya =)

DSC_0596
using macro lens is heel erg moeilijk! terutama karena kamera saya kalo ga nemu fokus ga bisa dipencet saya harus tahan-tahan supaya ga goyang dan dapet hasil yang lumayan tajam kaya foto ini. tapi pencahayaannya di sini kurang bagus ya 😦
DSC_0606.JPG
foto terakhir untuk postingan kali ini (juga percobaan terakhir hari ini hehe). masih harus ngulik lagi supaya hasil makro nya lebih tajam dan kece. yang ini lumayan ok untuk lighting-nya, tapi masih ga gitu pas fokusnya.

Emang bener apa yang dikatakan bapak Martin Parr, photography is the simplest thing in the world, but it is incredibly complicated to make it really work.

Saya masih harus terus belajar dan terus motret supaya hasil foto saya akan semakin tajam dan fokus. Jangan bosen kalo ke depannya saya posting banyak foto ya 🙂 *sambil mikir gimana ngatasin kendala kapasitas storage di WP yang terbatas wkwk*

4 thoughts on “Photographing Heusden (Belajar Motret Pt. 1)

  1. Saya jg pengen bisa motret dengan bagus dan benar,hahaha.. Tp berhubung saya dan suami awam dalam photography dan tidak punya banyak waktu untuk belajar *alasan* jd saya pake compact sytem camera aja.. Hehehe..

    Like

    1. hihihi suami saya juga ga jago kok mbak, cuma ini kan kameranya dia makanya lebih tau (dikiit) dari pada saya :p
      sekarang si pake camera pocket (or even kamera di hp) udah keren-keren kok hasilnya, lebih gampang dan ringan malah bawanya ya 🙂

      Liked by 1 person

  2. Hasilnya bagus-bagus mba. Itu yang paling terakhir bagus sekali, komposisinya buat saya pas.
    Saya juga lagi belajar-belaja dengan kamera smartphone dulu. Namun masih gagal. Tapi seperti kata pepatah, practice makes perfect. 🙂

    Like

Leave a reply to md_ayomi Cancel reply