Setiap lebaran idul fitri, biasanya mama di rumah suka masak besar. Besar karena kayanya hampir semua dimasak hehe. Bahkan ketupatnya kita bikin dari nol, kulitnya nganyam sendiri (tapi semenjak alm. bapak ga ada kita beli kulit ketupat jadi). Menu lebaran di rumah kami yang pasti ada adalah ketupat (tentunya), rendang daging dengan kacang merah, opor ayam, semur daging, sayur godog pepaya, dan sayur buncis udang.
Salah satu menu yang saya suka kangenin adalah sayur godog pepaya buatan mama. Lebaran tahun lalu saking pengennya saya akhirnya minta resepnya sama mama dan alhamdulillah hasilnya lumayan ngilangin rasa kangen saya (plus suami suka banget jadi bikin tambah hepi hehe).
Selain untuk contekan saya, kali aja ada temen-temen yang mau nyoba bikin buat lebaran nanti π ga gitu susah kok bikinnya. Buat resepnya boleh diintip di sini yaa π
Sayur Godog Pepaya
Bahan-bahan:
- Pepaya muda/yang masih hijau, parut/iris halus, campurkan garam sambil dibejek-bejek, kemudian bilas beberapa kali sambil diperas sampai airnya berkurang.
- Kacang panjang, iris kecil-kecil (tergantung selera, bisa sepanjang 1 – 3 cm)
- Tahu putih, potong kotak-kotak kecil kemudian digoreng
- Santan kental +500 ml (atau lebih, tergantung selera)
- Air putih secukupnya
- Daun bawang, iris halus (boleh di skip)
- Lengkuas/Laos + satu ruas ibu jari (+ 3 cm), geprek
- Daun salam 2 atau 3 lembar, disobek supaya aromanya lebih keluar
- Garam secukupnya
- Gula pasir secukupnya
- Minyak goreng untuk menumis secukupnya
Bumbu (haluskan):
- Cabe merah besar 8 pcs (kalo ga tahan pedes jangan lupa buang biji dan bagian tengahnya)
- Bawang merah ukuran besar 4 pcs (kalo medium boleh 6 pcs)
- Bawang putih 3 pcs
- Sedikit lada (hitam) bubuk
- Ebi/Udang kering sekitar 5 pcs
Cara membuat:
Panaskan minyak dalam wajan dengan api besar. Masukkan bumbu yang sudah dihaluskan beserta lengkuas/laos dan daun salam ke dalam wajan. Tumis hingga bumbu matang (ciri dari bumbu yang sudah matang adalah bumbu dan minyak akan terpisah). Setelah bumbu matang (boleh dipindahkan ke panci atau tetap lanjut menggunakan wajan yang sama), masukkan irisan pepaya dan kacang panjang, aduk hingga tercampur rata. Tambahkan air sedikit (untuk memudahkan mengaduknya). Setelah bumbu dan sayuran tercampur rata, masukkan santan ke dalam wajan/panci, jangan lupa aduk sesekali supaya santan tidak pecah. Setelah santan mendidih, masukkan potongan tahu yang sudah digoreng dan irisan daun bawang ke dalam wajan/panci. Tambahkan garam dan gula sampai rasanya seimbang dan pas sesuai selera (jangan lupa dicicipi). Kecilkan api, kemudian masak sayur sampai matang (biasanya aroma dari si pepaya dan kacang panjang menghilang dan tekstur sayur menjadi agak lembut). Sayur pepaya siap untuk disajikan.
Btw si pepaya bisa juga diganti dengan labu siam ya, prosesnya sama aja cuma si labu siam ini ga perlu ditaburi dan dibejek dengan garam (saya bingung bahasa bakunya bejek apaan hahaha). Kalo suka dengan aromanya, bisa juga ditambahkan petai ke dalam sayur.
Kalo lagi pas males bikin lontong atau ketupat (atau pas mau beli keabisan), sayur ini juga enak kok dimakan pake nasi putih hangat. Biasanya saya suka tambah rendang (kalo pas lagi punya), atau ayam goreng, atau tempe goreng atau telor ceplok buat temen makannya. Makin lengkap kalo pake kerupuk atau emping. Aduh saya jadi lapar kan sekarang π
Aku pikir daun pepaya itu cuma bs untuk urap atau pecel hehe
LikeLike
yg dibikin sayur buah pepaya yang masih muda kak Non, bukan daunnya hihihi
LikeLike
Daun pepaya juga direbus tapi yg muda dijadiin urap/pecal
LikeLike
Yummm! Bikin laper mbak π
LikeLike
Puasaaaaa Mbamem *skrg lagi sahur kali yah π*
LikeLike
Huehehe iya kmrn baca komen ini pas lg sahur
LikeLike
Aku menyebutnya ini Lodeh nis. Lodeh pepaya. Kalau labu siem mahal di sini kan ya, bisa diganti kohlrabi. Rasanya persis labu siem dan pepaya muda. Dan murah meriah. Duh kangen lebaran di rumah Indonesia jadinya π
LikeLike
Nahh brarti lodeh versi kamu sama aku beda ya Denn, kalo di rumah nyokap suka bikin lodeh warna kuahnya putih biasanya, paling bumbunya diiris doang wkwkwk.
Ih aku baru tau kalo kolrabi rasanya mirip labu siem sama pepaya muda! Trus dia bergetah gitu ato cuma tinggal kupas ato langsung iris Den? Makasih ya Deeen jadi nambah ilmu aku π
LikeLike
Aku sejak tahu rasanya kohlrabi, seringnya nge lodeh pakai itu karena labu siem mahal. Rasanya sama krenyes2nya. Seringnya kumakan mentah juga buat lalapan atau salad kayak labu siem juga sering kumakan mentah. Kohlrabi tinggal kupas aja biasa, ga bergetah. Nah batangnya yang merah itu, rasanya agak asem sering kutaruh dipepes gantinya belimbing wuluh atau tomat.
LikeLike
kalo saya yang paling dikangenin itu
paru goreng, pisang goreng, sop buntut
lahhh……
semuanya!
wakakakak
izin follow ya
LikeLike
Hallo mas Deady, makasih udah difollow yaa π lah iya mas itu si borongan namanya hihihi, perutnya langsung melaaar abis makan semuaπ
LikeLike
Anisss gara gara postingan loe yang ini aku mau cobaaaa buat besok lebaran. First timer ini semoga ngga gagal!!dulu alm tante suka buat pake labu siam. Nah alm Ibu gw malah yang sayur buncis udang itu…mintain resep ibu loe donk hahahahahah aku ingin menghadirkannya lagi di rumah #tsaaaahhhh
LikeLike
Ahahahah asiiikkk nanti diposting ya mbakyy sama komen rasanya gimana π
Buat sayur buncis udang sama aja mbaa bumbunya, cuma biasanya agak lebih kental aja kuahnya, duh slurp slurp nihh aku insya allah besok lebaran di rumah mama πππ
LikeLike